Guru adalah model mental yang hidup bagi siswa. Kita ingat pemeo guru, sebagai digugu lan ditiru (ditaati dan ditiru), guru adalah uswah hasanah (teladan yang baik). Sandangan ini memang cukup berat bagi guru, tetapi tak terelakkan, apalagi pada tingkat pendidikan dasar. Bagi anak TK dan SD guru merupakan segala-galanya. Alhasil seringkali siswa-siswa pemula (novice leamer) tersebut memandang apa saja yang dikatakan gurunya sebagai yang benar, peran guru yaitu sentral, sehingga sekali guru membuat kesalahan, kesalahan semacam ini akan lama dikenang siswa.
Kualitas dan kekuatan dari teladan seorang guru berkaitan erat dengan karakter dan efektivitas guru. Makan efektif seorang guru maka makin tinggi pula potensi dan kekuatannya sebgai teladan. Kualitas semacam ini akan membuatnya terampil di dalam pembelajaran, sehingga mampu memberi imajinasi, kegahirahan, makna bagi pembelajaran dan pada gilirannya memberikan catu energi kepada guru sebagai teladan. Teladan yang efektif akan mampu memberi semangat dan keberanian kepada para siswa untuk belajar.
Agar efektif sebagai teladan, ada sejumlah faktor yang harus diperhatikan oleh guru.
- Sikap dasar, yaitu sikap psikologis guru dalam menyelesaikan masalah yang penting dan berdampak kepada kesuksesan, kegagalan, pembelajaran, kecakapan manusiawi, cinta, kebenaran, hubungan antarinsan dan sebaginya.
- Kecakapan berbicara, termasuk penggunaan intonasi dan pemilihan kata yang tepat.
- Kebiasaan kerja (work habbit), termasuk konsistensinya, kerapian dan kedisiplinannya.
- Siakap terhadap pengalaman dan kesalahan, baik yang dilakukan diri sendiri maupun oleh orang lain.
- Pakaian, menampilkan ciri keperibadian.
- Hubungan antarmanusia, terutama terkait cara menangani emosi.
- Model berpikir (paradigma), terkait dengan cara pikiran bekerja bila menghadapi masalah (problem posing).
- Kebiasaan emosional
- Sistem penilaian suka dan tidak suka, terkait dengan pembuatan keputusan dan penilaian yang adil.
- Pertimbangan, keterampilan yang digunakan di dalam menila sebagai jenis situasi.
- Kesehatan
- Gaya hidup. Guru yang baik bukan guru yang suka pamer kekayaan, pamer kesuksesan, dan tetkesan konsumeristik.