Pengertian Penilaian Autentik
Terdapat dua istilah lain yang erat kaitannya dengan pengertian penilaian, yakni pengukuran dan evaluasi. Ketiga istilah tersebut sering kali dipergunakan secara bertukar pakai, sehingga penggunaannya sering menimbulkan kekacauan pengertian. Pengukuran adalah proses menerapkan alat ukur terhadap sesuatu objek, bisa barang ataupun gejala menurut aturan-aturan tertentu. Pengukuran (measurement) dalam pendidikan menggunakan alat ukur berupa tes ataupun nontes.
Pengertian dan Karakteristik Penilaian Autentik
Penilaian Autentik merupakan salah satu pilar dalam pembelajaran kontekstual. Johnson (2002:165) mengemukakan bahwa penilaian autentik memberikan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan apa yang telah mereka pelajari selama proses belajar mengajar, penilaian autentik adalah suatu penilaian belajar yang merujuk pada situasi atau konteks "dunia nyata", yang memerlukan berbagai macam pendekatan untuk memecahkan masalah yang memberikan kemungkinan bahwa satu masalah bisa mempunyai lebih dari satu macam pemecahan. Dengan kata lain, assessment autentik memonitor dan mengukur kemampuan siswa dalam bermacam-macam kemungkinan pemecahan masalah yang dihadapi dalam situasi atau konteks dunia nyata. Dalam suatu proses pembelajaran, penilaian autentik mengukur, memonitor dan menilai sumua aspek hasil belajar (yang tercakup dalam domian kognitif, afektif, dan psikomotor), baik yang tampak sebagai hasil akhir dari suatu proses pembelajaran maupun berupa perubahan dan perkebangan aktivitas, dan prolehan belajar selama proses pembelajaran di dalam kelas ataupun di luar kelas.
Penilaian autentik juga disebut dengan penilaian alternatif. Pelaksanaan penilaian autentik tidak lagi menggunakan format-format penilaian tradisional (multiple-choice, matching, true-false, dan paper and pencil test), tetapi menggunakan format berupa :
- Tes yang menghadirkan benda atau kejadian asli ke hadapan siswa (hands-on penilaian) ;
- Tugas (tugas keterampilan, tugas investigasi sedrhana, dan tugas investigasi terintegrasi) ;
- Format rekaman kegiatan belajar siswa (misalnya:portfolio, interview, daftar cek, presentasi oral, dan debat)
- Menggambarkan sejauh mana seorang peserta didik telah menguasai suatu kompetensi.
- Mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu pesrta didik memahami kemampuan dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program, pengembangan kepribadian, maupun untuk penjurusan (sebagai bimbingan)
- Menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang membantu pendidik menentukan apakah seseorang perlu mengikuti remidial atau pengayaan.
- Menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang sedang berlangsung guna perbaikan proses pembelajaran berikutnya.
- Sebagai kontrol bagi pendidik dan satuan pendidikan tentang kemajuan perkembangan peserta didik.
- Mengetahui tingkat pencapaian kompetensi selama dan setelah proses pembelajaran berlangsung.
- Memberikan umpan balik bagi peserta didik agar mengetahui kekuatan dan kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi.
- Memantau kemajuan dan mediagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta didik sehingga dapat dilakukan pengayaan dannremidial.
- Umpan balik bagi guru dalam memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan.
- Memberikan pilihan alternatif penilaian kepada guru.
- Memberikan informasi kepada orang tua dan komite sekolah tentang efektivitas pendidikan.
- Memberi umpan balik bagi pengambil kebijakan (Diknas Daerah) dalam mempertimbangkan konsep penilaian kelas yang digunakan.
Fungsi dan Manfaat Penilaian Autentik
Menurut Thorndike dan Hagen (1977) fungsi dan manfaat penilaian dalam pendidikan diarahkan kepda keputusan-keputusan yang menyangkut a. Pengajaran b. Hasil belajar, c. Diagnosis dan usaha perbaikan, d. Penempatan, e. Seleksi, f. Bimbingan dan konseling, g. Kurikulum, dan h. Penilaian kelembagaan. Merujuk pada pendapat di atas, depdiknas (2006) menjabarkan lebih lanjut fungsi penilaian berbasis kelas atau penaian autentik sebagai berikut :
Bagaimana pemanfaatan penialaian autentik? Guru memanfaatkan hadil penilaian autentik untuk hal-hal sebagai berikut.