Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang di miliki oleh seseorang. Sikap terdiri dari tiga komponen, yani : afektif, kognitif, dan konatif. Komponen afektif adalah persaan yang dimiliki oleh seseorang atau penilaiannya terhadap sesuatu objek. Komponen kognitif adalah kepercayaan atau keyakinan seseorang mengenai objek. Adapun komponen konatif adalah kecenderungan untuk berperilaku atau berbuat dengan cara-cara tertentu berkenaan dengan kehadiran objek sikap.
Penilaian sikap merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati perasaan atau penilaian siswa, kepercayaan atau keyakinan siswa, dan kecenderungan untuk berperilaku siswa berkaitan dengan suatu objek.
Dalam mengembangkan alat penilaian sikap perlu mempertimbangkan objek sikap yang perlu dinilai, yaitu :
- Sikap terhadap materi pelajaran. Siswa perlu memiliki sikap positif terhadap mata pelajaran. Dengan sikap fositif dalam diri siswa akan tumbuh dan berkembang minat belajar dan akan ebih mudah menyerapa materi pelajaran yang diajarkan.
- Sikap terhadap guru/pengajar. Siswa perlu memiliki sikap postif terhadap guru, dan pada akhirnya mudah menyerap materi pelajaran.
- Sikap terhadap siswa lain (teman) di kelas. Siswa perlu memiliki sikap sosial yang baik terhadap teman-temannya di kelas. Dengan sikap sosial yang baik, maka akan memudahkan kerja sama dalam belajar kelompok, dan pada akhirnya memudahkan pemahaman belajar.
- Sikap terhadap proses pembelajaran. Siswa juga perlu memiliki sikap positif terhadap suasana pembelajaran, strategi, metodologi, dan teknik pembelajaran yang digunakan, sehigga dapat mencapai hasil belajar yang maksimal.
- Sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan mata pelajaran. Peserta didik perlu memiliki sikap yang tepat yang dituntut dalam kopetensi dasar.