Untuk mempertahankan hidupnya, hewan perlu beradaptasi untuk melindungi diri dari bahaya yang mengancamnya. Misalnya, kalajengking memiliki alat penyengat. Hewan-hewan tersebut mengelurkan racun atau bisa untuk melindungi diri dari musuhnya. Kalajengking jika diganggu, ekornya akan melengkung ke atas dan ekor tersebut akan langsung menyengat musuhnya. Selain contoh di atas berikut beberapa hewan lainnya :
- Cecak dan kadal : cecak atau kadal memutuskan sebagaian ujung ekornya. Hala itu dilakukan untuk mengelabui pemangsanya. Jika ada pemangsa yang menyerang dan menangkap ekor cecak atau kadal, keduanya akan segera memutuskan ekornya. Hala ini akan mengalihkan perhatian pemangsanya. Pada saat itu, cecak atau kadal akan segera menjauhi pemangsanya.
- Ular : banyak ular yang memiliki bisa. Bisa merupakan zat racun yang dapat mematikan. Contoh ular berbisa adalah ular kobra dan ular derik. Ada ular yang memiliki taring tapi tidak berbisa yaitu ular sanca.
- Bunglon : bunglon adalah hewan yang hidup di pohon. Bunglon melindungi diri dengan cara mengubah warna tubunya, sesuai dengan warna lingkungan yang ditempatinya.
- Kupu-kupu : sayap kupu-kupu memiliki bentuk,pola dan warna yang dapat berfungsi untuk mengalihkan perhatian pemangsanya. Hal tersebut dapat membuat pemangsa menjauhi kupu-kupu. Peristiwa tersebut disebut mimikri.
- Belalang daun : hewan lain yang memiliki kemampuan kamuflase adalah belalang daun. Jika belalangvdaun hinggap dibpohon atau daun, akan sangat sulit membedakannya dengan warna daun. Hal iti dilakukan untuk melindungi diri dari hewan pemangsanya, sperti burung.
- Cumi cumi : melindungi diri dengan mengeluarkan tinta hitam. Tinta hitam itu akan dikelurkan cumi cumi ketika dirinya terancam bahaya.
Hewan di atas adalah sebagian kecil yang mempertahankan diri dengan cara yang berbeda beda sehinga hewan tersebut tetap hidup.