Jokowi SMK harus lebih poly praktiknya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi adanya upaya sektor industri preman buat turut membuatkan sektor pendidikan Indonesia, khususnya kerjasama yg dilakukan bareng pihak sekolah.
BERITA TERKAIT
Menteri Susi kemungkinan jadi Cawapres Jokowi: Itu mimpi kepada siang bolong
Sempat panas, kartunis yg sindir Jokowi akhirnya sujud minta maaf
Buka komunikasi bareng Demokrat, PDIP akui lirik AHY jadi kandidat Cawapres Jokowi
Hal itu diungkapkan orang nomor satu kepada Indonesia ini waktu meninjau Laboratorium Ritel yg dihibahkan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart Alfamidi) buat dikelola pihak sekolah SMKN 1 Tempel, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (4/1).
"Saya kira ini Alfamart Class indah. Kita memang butuh acara akbar buat merombak acara kejuruan kita. Hal mirip itu yg kita inginkan. Kita berafiliasi bareng industri preman mirip ini jadi bisa dilakukan training. Mulai berasal penataan barang, melayani konsumen & cara memasarkan produk," pungkasnya usai berbincang bareng Menteri Pendidikan & Kebudayaan, Muhadjir Effendy & Corporate Affair Director Alfamart, Solihin.
Selain meninjau laboratorium ritel Alfamart Class tadi, kedatangan presiden ini juga dalam rangka membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada ribuan peserta didik kepada Yogyakarta.
Solihin mendukung pernyataan Presiden Jokowi bahwa peran preman dibutuhkan buat menyiapkan kemampuan SDM generasi belia bangsa khususnya kepada bidang pendidikan. Ia menambahkan, sebagai perusahaan ritel yg hadir kepada tengah rakyat, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk selalu menjalankan acara tanggung jawab sosial berkelanjutan, galat satunya melalui acara pendidikan ritel bagi peserta didik SMK, Alfamart Class.
Program yg sudah berjalan semenjak 2011 ini diharapkan bisa membuat lulusan SMK yg memiliki daya saing tinggi, terampil, & siap bekerja kepada lingkungan perusahaan. Khususnya kepada industri ritel, bareng aneka macam kompetensi yg sudah dimiliki, kentara Solihin.
Melalui acara tadi, tambahnya, Alfamart bekerja sama bareng SMK yg memiliki jurusan urusan ekonomi atau manajemen pemasaran. Perusahaan kemudian melakukan sinkronisasi kurikulum pendidikan ritel, menyampaikan training kepada energi guru & peserta didik. Selain itu, perusahaan juga menghibahkan Laboratorium Ritel sebagai media praktik belajar peserta didik kepada sekolah.
Solihin mengatakan, hingga akhir 2016, sudah timbul sebesar 144 Alfamart Class kepada 67 kawasan Indonesia. "Ini galat satu upaya perusahaan dalam membuat keselarasan acara pendidikan bareng kebutuhan industri ritel melalui transfer knowledge & praktik pembelajaran yg komprehensif. Apalagi kebutuhan energi kerja kepada industri ritel terbilang akbar. Setiap tahunnya, Alfamart poly mendapat lulusan berasal jenjang pendidikan SMA/SMK, papar Solihin.
Sementara itu, Menteri Pendidikan & Kebudayaan, Muhadjir Effendy mengatakan, acara Alfamart Class ini sebagai model bahwa pendidikan kepada SMK saat ini membutuhkan lebih poly praktik pribadi.
"Ini misalnya. Bagus kalau pribadi dimasukkan ke kurikulum. Jadi pendidikan nantinya sebagian akbar akan praktik pribadi. Sedikit teori. Kerjasama kepada global usaha akan kita perbanyak," pungkasnya.
Mereka yg mengikuti acara Alfamart Class bisa pribadi bekerja kepada Alfamart. Selain itu, berbekal pengetahuan & pengalaman yg diperoleh, lulusan Alfamart Class juga bisa membuka usaha ritel secara mandiri.
Kepala SMKN 1 Tempel, Sleman, Nunung Sulastri, menyambut baik kerjasama acara Alfamart Class ini. Menurutnya, sinkronisasi kurikulum pendidikan kepada jenjang SMK bareng kompetensi yg dibutuhkan industri sangat diharapkan. Para peserta didik acara ini dibekali bareng aneka macam kompetensi mirip pengetahuan produk, transaksi & administrasi penjualan, ketersediaan produk, mekanisme kerja, kerjasama tim hingga pelayanan pelanggan. [hrs]
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi adanya upaya sektor industri preman buat turut membuatkan sektor pendidikan Indonesia, khususnya kerjasama yg dilakukan bareng pihak sekolah.
BERITA TERKAIT
Menteri Susi kemungkinan jadi Cawapres Jokowi: Itu mimpi kepada siang bolong
Sempat panas, kartunis yg sindir Jokowi akhirnya sujud minta maaf
Buka komunikasi bareng Demokrat, PDIP akui lirik AHY jadi kandidat Cawapres Jokowi
Hal itu diungkapkan orang nomor satu kepada Indonesia ini waktu meninjau Laboratorium Ritel yg dihibahkan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart Alfamidi) buat dikelola pihak sekolah SMKN 1 Tempel, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (4/1).
"Saya kira ini Alfamart Class indah. Kita memang butuh acara akbar buat merombak acara kejuruan kita. Hal mirip itu yg kita inginkan. Kita berafiliasi bareng industri preman mirip ini jadi bisa dilakukan training. Mulai berasal penataan barang, melayani konsumen & cara memasarkan produk," pungkasnya usai berbincang bareng Menteri Pendidikan & Kebudayaan, Muhadjir Effendy & Corporate Affair Director Alfamart, Solihin.
Selain meninjau laboratorium ritel Alfamart Class tadi, kedatangan presiden ini juga dalam rangka membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada ribuan peserta didik kepada Yogyakarta.
Solihin mendukung pernyataan Presiden Jokowi bahwa peran preman dibutuhkan buat menyiapkan kemampuan SDM generasi belia bangsa khususnya kepada bidang pendidikan. Ia menambahkan, sebagai perusahaan ritel yg hadir kepada tengah rakyat, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk selalu menjalankan acara tanggung jawab sosial berkelanjutan, galat satunya melalui acara pendidikan ritel bagi peserta didik SMK, Alfamart Class.
Program yg sudah berjalan semenjak 2011 ini diharapkan bisa membuat lulusan SMK yg memiliki daya saing tinggi, terampil, & siap bekerja kepada lingkungan perusahaan. Khususnya kepada industri ritel, bareng aneka macam kompetensi yg sudah dimiliki, kentara Solihin.
Melalui acara tadi, tambahnya, Alfamart bekerja sama bareng SMK yg memiliki jurusan urusan ekonomi atau manajemen pemasaran. Perusahaan kemudian melakukan sinkronisasi kurikulum pendidikan ritel, menyampaikan training kepada energi guru & peserta didik. Selain itu, perusahaan juga menghibahkan Laboratorium Ritel sebagai media praktik belajar peserta didik kepada sekolah.
Solihin mengatakan, hingga akhir 2016, sudah timbul sebesar 144 Alfamart Class kepada 67 kawasan Indonesia. "Ini galat satu upaya perusahaan dalam membuat keselarasan acara pendidikan bareng kebutuhan industri ritel melalui transfer knowledge & praktik pembelajaran yg komprehensif. Apalagi kebutuhan energi kerja kepada industri ritel terbilang akbar. Setiap tahunnya, Alfamart poly mendapat lulusan berasal jenjang pendidikan SMA/SMK, papar Solihin.
Sementara itu, Menteri Pendidikan & Kebudayaan, Muhadjir Effendy mengatakan, acara Alfamart Class ini sebagai model bahwa pendidikan kepada SMK saat ini membutuhkan lebih poly praktik pribadi.
"Ini misalnya. Bagus kalau pribadi dimasukkan ke kurikulum. Jadi pendidikan nantinya sebagian akbar akan praktik pribadi. Sedikit teori. Kerjasama kepada global usaha akan kita perbanyak," pungkasnya.
Mereka yg mengikuti acara Alfamart Class bisa pribadi bekerja kepada Alfamart. Selain itu, berbekal pengetahuan & pengalaman yg diperoleh, lulusan Alfamart Class juga bisa membuka usaha ritel secara mandiri.
Kepala SMKN 1 Tempel, Sleman, Nunung Sulastri, menyambut baik kerjasama acara Alfamart Class ini. Menurutnya, sinkronisasi kurikulum pendidikan kepada jenjang SMK bareng kompetensi yg dibutuhkan industri sangat diharapkan. Para peserta didik acara ini dibekali bareng aneka macam kompetensi mirip pengetahuan produk, transaksi & administrasi penjualan, ketersediaan produk, mekanisme kerja, kerjasama tim hingga pelayanan pelanggan. [hrs]
